Peripheral-peripheral
Jaringan pada Komputer Terapan
1. Pengertian
Peripheral
Peripheral adalah hardware tambahan yang disambungkan ke
komputer, biasanya dengan bantuan kabel ataupun sekarang sudah banyak perangkat
peripheral wireless. Peripheral ini bertugas membantu komputer menyelesaikan
tugas yang tidak dapat dilakukan oleh hardware yang sudah terpasang didalam
casing.
A. Peripheral utama (main
peripheral)
Yaitu peralatan yang harus ada dalam mengoperasikan komputer.
Contoh periferal utama yaitu: monitor, keyboard dan mouse.
B. Peripheral pendukung (auxillary
peripheral)
Yaitu
peralatan yang tidak mesti ada dalam mengoperasikan komputer tetapi diperlukan
untuk kegiatan tertentu. Contohnya yaitu: printer, scanner, modem, web cam dan
lain-lain.
Sedangkan
berdasarkan proses kerjanya dalam mendukung pengoperasian komputer terbagi
menjadi:
1. Perangkat masukan (input)
Adalah perangkat yang digunakan
untuk memasukkan data atau perintah ke dalam komputer. Perangkat tersebut
antara lain keyboard, mouse, scanner, digitizer, kamera digital, microphone,
dan periferal lainnya
2. Perangkat keluaran (output)
Adalah peralatan yang kita
gunakan untuk menampilkan hasil pengolahan data atau perintah yang dilakukan
oleh komputer. Perangkat tersebut antara lain monitor, printer, plotter,
speaker, dan lain lainnya.
2. UART
(Universal Asincrhounus Recivier transmiter)
UART atau Universal
Asynchronous Receiver-Transmitter adalah bagian perangkat keras komputer yang
menerjemahkan antara bit-bit paralel
data dan bit-bit serial. UART biasanya berupa sirkuit terintegrasi yang digunakan
untuk komunikasi serial pada
komputer atau port serial perangkat
periperal. UART sekarang ini termasuk di dalam beberapa mikrokontroler (contohnya, PIC16F628).
UART
atau Universal Asynchronous Receiver
Transmitter adalah protokol komunikasi yang umum digunakan dalam
pengiriman data serial antara device satu dengan yang lainnya.
Sebagai contoh komunikasi antara sesama mikrokontroler atau mikrokontroler ke
PC. Dalam pengiriman data, clock antara pengirim dan penerima harus sama karena
paket data dikirim tiap bit mengandalkan clock tersebut. Inilah salah satu
keuntungan model asynchronous dalam pengiriman data karena dengan hanya satu
kabel transmisi maka data dapat dikirimkan. Berbeda dengan model synchronous
yang terdapat pada protokol SPI (Serial Peripheral Interface)
dan I2C (Inter-Integrated Circuit)
karena protokol membutuhkan minimal dua kabel dalam transmisi data, yaitu
transmisi clock dan data. Namun kelemahan model asynchronous adalah dalam hal
kecepatannya dan jarak transmisi. Karena semakin cepat dan jauhnya jarak
transmisi membuat paket-paket bit data menjadi terdistorsi sehingga data yang
dikirim atau diterima bisa mengalami error.
Asynchronous
memungkinkan transmisi mengirim data tanpa sang pengirim harus mengirimkan
sinyal detak ke penerima. Sebaliknya, pengirim dan penerima harus mengatur
parameter waktu di awal dan bit khusus ditambahkan untuk setiap data yang
digunakan untuk mensinkronkan unit pengiriman dan penerimaan. Saat sebuah data
diberikan kepada UART untuk transmisi Asynchronous, "Bit Start"
ditambahkan pada setiap awal data yang akan ditransmisikan. Bit Start digunakan
untuk memperingatkan penerima yang kata data akan segera dikirim, dan memaksa
bit-bit sinyal di receiver agar sinkron dengan bit-bit sinyal di pemancar.
Kedua bit ini harus akurat agar tidak memiliki penyimpangan frekuensi dengan
lebih dari 10% selama transmisi bit-bit yang tersisa dalam data. (Kondisi ini
ditetapkan pada zaman teleprinter mekanik dan telah dipenuhi oleh peralatan
elektronik modern.)
Setelah
Bit Start, bit individu dari data yang dikirim, dengan sinyal bit terkecil yang
pertama dikirim. Setiap bit dalam transmisi ditransmisikan serupa dengan jumlah
bit lainnya, dan penerima mendeteksi jalur di sekitar pertengahan periode
setiap bit untuk menentukan apakah bit adalah 1 atau 0. Misalnya, jika
dibutuhkan dua detik untuk mengirim setiap bit, penerima akan memeriksa sinyal
untuk menentukan apakah itu adalah 1 atau 0 setelah satu detik telah berlalu,
maka akan menunggu dua detik dan kemudian memeriksa nilai bit berikutnya , dan
seterusnya.
Tipe-tipe UART
1. 8250
UART pertama pada seri ini. Tidak memiliki register scratch, versi 8250A
merupakan versi perbaikan dari 8250 yang mampu bekerja dengan lebih cepat;
2. 8250A
UART ini lebih cepat dibandingkan dengan 8250 pada sisi bus. Lebih mirip secara
perangkat lunak dibanding 16450;
3. 8250B
Sangat mirip dengan 8250;
4. 16450
Digunakan pada komputer AT dengan kecepatan 38,4 Kbps, masih banyak digunakan
hingga sekarang;
5. 16550
Generasi pertama UART yang memiliki penyangga, dengan panjang 16-byte, namun
tidak bekerja (produk gagal) sehingga digantikan dengan
6. 16550A;
a. 16550A
UART yang banyak digunakan pada komunikasi kecepatan tinggi, misalnya 14,4 Kbps
atau 28,8 Kbps;
b. 16650
UART baru, memiliki penyangga FIFO 32-byte, karakter Xon/Xoff terprogram dan mendukung manajemen sumber daya;
7. 16750
Diproduksi oleh Texas Instrument, memiliki FIFO 64-byte!
3. USART
(Universal Synchronous-Asynchronous Receiver/Transmitter)
USART
merupakan komunikasi yang memiliki fleksibilitas tinggi, yang dapat digunakan
untuk melakukan transfer data baik antar mikrokontroler maupun dengan
modul-modul eksternal termasuk PC yang memiliki fitur UART.
USART
memungkinkan transmisi data baik secara syncrhronous maupun asyncrhronous,
sehingga dengan memiliki USART pasti kompatibel dengan UART. Pada ATmega8535,
secara umum pengaturan mode syncrhronous maupun asyncrhronous adalah sama.
Perbedaannya hanyalah terletak pada sumber clock saja. Jika pada mode
asyncrhronous masing-masing peripheral memiliki sumber clock sendiri, maka pada
mode syncrhronous hanya ada satu sumber clock yang digunakan secara
bersama-sama. Dengan demikian, secara hardware untuk mode asyncrhronous hanya
membutuhkan 2 pin yaitu TXD dan RXD, sedangkan untuk mode syncrhronousharus 3
pin yaitu TXD, RXD dan XCK.
Komunikasi
serial data antara master dan slave pada SPI diatur melalui 4 buah pin yang
terdiri dari SCLK, MOSI, MISO, dan SS sbb:
· SCLK
dari master ke slave yang berfungsi sebagai clock
· MOSI
jalur data dari master dan masuk ke dalam slave
· MISO
jalur data keluar dari slave dan masuk ke dalam master
· SS
(slave select) merupakan pin yang berfungsi untuk mengaktifkan slave
4. Serial
Peripheral Interface (SPI)
Serial
Peripheral Interface (SPI) adalah protokol data serial sinkron digunakan oleh
mikrokontroler untuk berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat periferal
cepat jarak pendek. Hal ini juga dapat digunakan untuk komunikasi antara
dua mikrokontroler. Dengan koneksi SPI selalu ada perangkat satu master
(biasanya mikrokontroler) yang mengontrol perangkat periferal.
Serial Peripheral Interface ( SPI )
merupakan salah satu mode komunikasi serial synchrounous kecepatan
tinggi yang dimiliki oleh Atmega 328. Komunikasi SPI membutuhkan 3
jalur yaitu MOSI, MISO, dan SCK. Melalui komunikasi
ini data dapat saling dikirimkan baik antara mikrokontroller maupun
antara mikrokontroller dengan peripheral lain di luar mikrokontroller.
Penjelasan 3 jalur utama dari SPI
adalah sebagai berikut :
· MOSI
: Master Output Slave Input Artinya jika dikonfigurasi sebagai master
maka pin MOSI sebagai output tetapi jika dikonfigurasi sebagai slave
maka pin MOSI sebagai input.
· MISO
: Master Input Slave Output Artinya jika dikonfigurasi sebagai
master maka pin MISO sebagai input tetapi jika dikonfigurasi sebagai slave maka
pin MISO sebagai output.
· CLK : Clock Jika dikonfigurasi
sebagai master maka pin CLK berlaku sebagai
output tetapi jika dikonfigurasi
sebagai slave maka pin CLK
berlaku sebagai input.
Untuk
mengatur mode kerja komunikasi SPI ini dilakukan dengan menggunakan register
SPCR (SPI Control Register), SPSR (SPI Status Register) dan SPDR
(SPI Data Register).
A. SPI Control
Register (SPCR)
Mode SPCR
yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Bit-6
SPE (SPI Enable)
SPE digunakan untuk mengaktifkan
dan menonaktifkan komunikasi SPI dimana jika SPI bernilai 1 maka
komunikasi
SPI aktif sedangkan jika bernilai 0 maka
komunikasi SPI tidak aktif.
b. Bit-4
MSTR (Master or Slave Select)
MSTR digunakan untuk
style="letter-spacing: .55pt;"> mengkonfigurasi sebagai
master atau slave secara software dimana jika MSTR bernilai
1 maka terkonfigurasi sebagai maste sedangkan
MSTR
bernilai 0 maka terkonfigurasi sebagai slave. Pengaturan
bit MSTR ini tidak akan bisa dilakukan jikapin SS
dikonfigurasi sebagai input karena jika pin SS
dikonfigurasi sebagai input maka penentuan master atau
slavenya otomatis dilakukan secara hardware yaitu dengan
membaca level tegangan pada .SS
c. Bit-1
SPR1/0 (SPI Clock Rate Select)
SPR1 dan SPR0 digunakan untuk menentukan
kecepatan clock yang digunakan dalam komunikasi SPI.
B. SPI Status Register
(SPSR)
Dalam SPSR mode pengaturan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
a. SPIF
(SPI Interrupt Flag)
SPIF merupakan
bendera yang digunakan untuk mengetahui bahwa proses pengiriman data
1 byte sudah
selesai. Jika proses pengirimandata sudah selesai maka
SPIF akan bernilai satu (high).
C. SPI Data Register (SPDR)
SPDR
merupakan register yang digunakan untuk menyimpan
data yangakan dikirim atau diterima pada komunikasi SPI.
5. Serial
Communication Interface (SCI)
Sebuah
komunikasi serial interface (SCI) adalah perangkat yang memungkinkan seri (satu
bit pada satu waktu) pertukaran data antara mikroprosesor dan
peripheral seperti printer, drive eksternal, scanner, atau tikus. SCI
adalah komunikasi dimana pengiriman data dilakukan per bit, sehingga lebih
lambat dibandingkan komunikasi parallel seperti pada port printer yang mampu
mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali detak.
Dalam
hal ini, mirip dengan perangkat antarmuka serial ( SPI). Tapi di samping itu,
SCI memungkinkan komunikasi serial dengan mikroprosesor lain atau dengan
jaringan eksternal. Istilah SCI diciptakan oleh Motorola di tahun
1970-an. Dalam beberapa aplikasi itu dikenal sebagai universal
asynchronous receiver / transmitter ( UART).
SCI
berisi konverter paralel-to-serial yang berfungsi sebagai pemancar data, dan
konverter serial-to-paralel yang berfungsi sebagai penerima data. Kedua
perangkat clock secara terpisah, dan menggunakan independen memungkinkan dan
mengganggu sinyal. SCI beroperasi dalam nonreturn-to-nol ( NRZ ) format, dan dapat
berfungsi dalam half-duplexmodus
(hanya menggunakan receiver atau hanya pemancar) atau full duplex (menggunakan
receiver dan transmitter secara bersamaan). Kecepatan data diprogram.
Antarmuka
Serial memiliki keunggulan tertentu atas paralel interface. Keuntungan
yang paling signifikan adalah kabel sederhana. Selain itu, kabel interface
serial bisa lebih panjang daripada kabel antarmuka paralel, karena ada interaksi
jauh lebih sedikit (crosstalk) di antara konduktor dalam kabel.
Istilah
SCI kadang-kadang digunakan dalam referensi ke port serial. Ini adalah
konektor ditemukan pada kebanyakan komputer pribadi, dan dimaksudkan untuk
digunakan dengan perangkat periferal serial.
Ada 2 macam cara komunikasi data serial yaitu Sinkron dan
Asinkron.
1. Komunikasi
data serial sinkron, clock dikirimkan bersama sama dengan data serial,
tetapi clock tersebut dibangkitkan sendiri – sendiri baik pada sisi
pengirim maupun penerima.
2. Komunikasi
serial asinkron tidak diperlukan clock karena data dikirimkan dengan
kecepatan tertentu yang sama baik pada pengirim / penerima.
Device pada komunikasi serial ada 2
kelompok yaitu:
1.
Data Communication Equipment (DCE)
Contoh
dari DCE ialah modem, plotter, scanner dan lain lain
2.
Data Terminal Equipment (DTE).
Contoh
dari DTE ialah terminal di komputer.
Keuntungan penggunaan port serial Pada komunikasi dengan
kabel yang panjang, masalah cable loss tidak akan menjadi masalah besar daripada menggunakan kabel parallel. Port serial mentransmisikan “1” pada level tegangan -3 Volt sampai -25 Volt dan “0” pada level tegangan +3 Volt sampai +25 Volt, sedangkan port parallel mentransmisikan “0” pada level tegangan 0 Volt dan “1” pada level tegangan 5 Volt. Dibutuhkan jumlah kabel
yang sedikit, bisa hanya menggunakan 3 kabel yaitu saluran Transmit Data, saluran Receive Data, dan
saluran Ground (Konfigurasi Null Modem) Saat ini penggunaan mikrokontroller semakin
populer. Kebanyakan mikrokontroller sudah dilengkapi
dengan SCI (Serial Communication Interface) yang dapat digunakan untuk
komunikasi dengan port serial komputer.
6. ADC (
Analog TO Digital Converter)
Analog
To Digital Converter (ADC adalah perangkat yang digunakan untuk mengkonversi
sinyal masukan dalam bentuk analog (tegangan, arus, muatan electrik) menjadi
sinyal keluaran dalam bentuk digital. Fungsi dari ADC adalah untuk mengubah
data analog menjadi data digital yang nantinya akan masuk ke suatu komponen
digital yaitu mikrokontroller AT89S51
ADC (Analog to Digital Converter)
memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi. Kecepatan
sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke
bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya
dinyatakan dalam sample per second (SPS). Pengaruh Kecepatan Sampling ADC
Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC.Sebagai
contoh: ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal
input dapat dinyatakan dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12
bit output data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096
nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai
hasil konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit. Prinsip kerja ADC
adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio
perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan
referensi (Vref) 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap
referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum
255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal)
atau 10011001 (bentuk biner). ADC
Simultan ADC Simultan atau biasa disebut flash converter atau parallel
converter. Input analog Vi yang akan diubah ke bentuk digital diberikan secara
simultan pada sisi + pada komparator tersebut, dan input pada sisi – tergantung
pada ukuran bit converter. Ketika Vi melebihi tegangan input – dari suatu
komparator, maka output komparator adalah high, sebaliknya akan memberikan
output low. Rangkaian Dasar ADC Simultan Bila Vref diset pada nilai 5 Volt,
maka dari gambar rangkaian ADC Simultan diatas didapatkan : V(-) untuk C7 =
Vref * (13/14) = 4,64 V(-) untuk C6 = Vref * (11/14) = 3,93 V(-) untuk C5 =
Vref * (9/14) = 3,21 V(-) untuk C4 = Vref * (7/14) = 2,5 V(-) untuk C3 = Vref *
(5/14) = 1,78 V(-) untuk C2 = Vref * (3/14) = 1,07 V(-) untuk C1 = Vref *
(1/14) = 0,36 Sebagai contoh Vin diberi sinyal analog 3 Volt, maka output dari
C7=0, C6=0, C5=0, C4=1, C3=1, C2=1, C1=1, sehingga didapatkan output ADC yaitu
100 biner,
A. Karakteristik Dasar ADC/DAC
Gambar
1. Konfigurasi Pin ADC080x
Konverter A/D tersedia secara komersial tersedia sebagai rangkaian
terpadu dengan resolusi 8bit, 16 bit sampai dengan 32 bit. Pada pembahasan kali
ini kita akan coba jelaskan mengenai perbedaan dari bit resolusi tersebut, pada
ADC0801, yaitu sebagai sebuah konverter A/D 8 bit yang mudah
diinterfacekandengan sistem berbasis 8 bit misalkan mikrokontroller. A/D ini
menggunakan metode approksimasi berturut-turut untuk mengkonversikan masukan
analog (0-5V) menjadi data digital 8 bit yang ekivalen. ADC0801 mempunyai
pembangkit clock internal dan memerlukan catu daya +5V dan mempunyai waktu
konversi optimum sekitar 100us.
Diagram konfigurasi pin ADC0804 ditunjukkan pada gambar 1. Pin 11
sampai 18 ( keluaran digital ) adalah keluaran tiga keadaan, yang dapat
dihubungkan langsung dengan bus data bilamana diperlukan. Apabila CS ( pin 1 )
atau RD (pin2) dalam keadaan high (“1”), pin 11 sampai 18 akan mengambang (
high impedanze ), apabila CS dan RD rendah keduanya, keluaran digital akan
muncul pada saluran keluaran. Sinyal mulai konversi pada WR (pin 3). Untuk
memulai suatu konversi, CS harus rendah. Bilamana WR menjadi rendah, konverter
akam mengalami reset, dan ketika WR kembali kepada keadaan high, konversi
segera dimulai.
Konversi detak konverter harus terletak dalam daereh frekuensi 100
sampai 800kHz. CLK IN ( pin 4) dapat diturunkan dari detak mikrokontroller,
sebagai kemungkinan lain, kita dapat mempergunakan pembangkit clock internal
dengan memasang rangkaian RC antara CLN IN ( pin 4) dan CLK R ( pin 19).
Pin 5 adalah saluran yang digunakan untuk INTR, sinyal selesai
konversi. INTR akan menjadi tinggi pada saat memulai konversi, dan akan aktiv
rendah bila konversi telah selesai. Tepi turun sinyal INTR dapat dipergunakan
untuk menginterupsi sistem mikrokontroller, supaya mikrokontroller melakukan
pencabangan ke subrutine pelayanan yang memproses keluaran konverter.
Pin 6 dan 7 adalah masukan diferensial bagi sinyal analog. A/D ini
mempunyai dua ground, A GND (pin 8) dan D GND ( pin10). Kedua pin ini harus
dihubungkan dengan ground. Pin 20 harus dihubungkan dengan catu daya +5V A/D
ini mempunyai dua buah ground, A GND ( pin 8 ) dan D GND ( pin 10). Keduanya
harus dihubungkan dengan catu daya, sebesar +5V. Pada A/D 0804 merupakan
tegangan referensi yang digunakan untuk offset suatu keluaran digital maksimum.
A/D ini dapat dirangkai untuk menghasilkan konversi secara
kontinu. Untuk melaksanakannya, kita harus menghubungkan CS, dan RD ke ground
dan menyambungkan WR dengan INTR seperti pada gambar dibawah ini. Maka dengan
ini keluaran digital yang kontinu akan muncul, karena sinyal INTR menggerakkan
masukan WR. Pada akhir konversi INTR berubah menjadi low, sehingga keadaan ini
akan mereset konverter dan mulai konversi.
B. Parameter-Parameter Penting
Pada ADC
a. Resolusi
konversi ADC
Resolusi konversi dari sebuah
konverter analog ke digital adalah, dimana kita dapat mengkonversikan data
analog kedalam bit-bit digital tersebut, apakah data analog tersebut akan
dikonversikan ke dalam data 8bit, 16 bit atau 32bit, ini tergantung keinginan
si perancang design dan tergantung dari kekompatibelan device yang nanti akan
di interface kan. Misalkan ingin meng interface
kan ADC dengan mikrokontroller maka harus dilihat support untuk berapa bit kah
mikrokontroller tersebut?, dan biasanya mikrokontroller support untuk ADC
dengan resolusi 8 bit.
b. Time
Konversi
Time
konversi atau waktu konversi adalah waktu yang dibutuhkan oleh ADC untuk
mengkonversi data analaog ke digital, untuk menentukan time konversi ini
tentunya kita harus melihat di datasheet nya, dan harus dilihat untuk kebutuhan
seperti apa. Time konversi semakin tinggi
mungkin semakin baik, tetapi harus didukung pula untuk interface nya seperti
apa, missal untuk mikrokontroller yang support untuk time lebih besar maka
tidak akan cocok bila menggunakan ADC dengan Time yang lebih besar, penentuan
time konversi ini perlu disesuaikan dengan design interface nya seperti apa.
Jika semua device nya mendukung untuk time yang lebih cepat maka dengan
menggunakan ADC yang time nya lebih cepat itu akan menjadi lebih baik.
7. DAC(
Digital to Analog Converter)
DAC
adalah perangkat untuk mengkonversi sinyal masukan dalam bentuk digital menjadi sinyal keluaran dalam bentuk analog (tegangan, arus, muatan electrik). Tegangan
keluaran yang dihasilkan DAC sebanding dengan nilai digital yang masuk ke dalam
DAC. Sebuah konverter analog-ke-digital (ADC) melakukan operasi mundur. Sinyal
mudah disimpan dan ditransmisikan dalam bentuk digital, tapi DAC diperlukan
untuk sinyal untuk diakui oleh indera manusia atau non-sistem digital. Fungsi
DAC adalah pengubah data digital yang masih berbentuk biner seperti data yang
ada pada CD menjadi data analog . berikut adalah tahapan data digital menjadi
analog. fisik CD dibaca Data digital CD DAC Buffer Line out.Sebuah
DAC menerima informasi digital dan mentransformasikannya ke dalam bentuk suatu
tegangan analog. Informasi digital adalah dalam bentuk angka biner dengan
jumlah digit yang pasti. Konverter D/A dapat mengonversi sebuah word digital ke
dalam sebuah tegangan analog dengan memberikan skala output analog berharga nol
ketika semua bit adalah nol dan sejumlah nilai maksimum ketika semua bit adalah
satu.Angka biner sebagai angka pecahan. Aplikasi DAC banyak digunakan
sebagai rangkaian pengendali (driver) yang membutuhkan input analog seperti
motor AC maupun DC, tingkat kecerahan pada lampu, Pemanas (Heater) dan
sebagainya. Umumnya DAC digunakan untuk mengendalikan peralatan computer. Untuk
aplikasi modern hampir semua DAC berupa rangkaian terintegrasi (IC), yang
diperlihatkan sebagai kotak hitam memiliki karakteristik input dan output
tertentu. Karakteristik yang berkaitan dapat diringkas oleh referensi dari
gambar 2.1 adalah:
1. Input
Digital : Jumlah bit dalam sebuah word biner paraleldisebutkan di dalam
lembar spesifikasi.
2. Catu
Daya : Merupakan bipolar pada level ± 12 V hingga ± 18 V seperti
yangdibutuhkan oleh amplifier internal.
3. Suplai
Referensi : Diperlukan untuk menentukan jangkauan tegangan output dan
resolusi dari konverter. Suplai ini harus stabil, memiliki riple yang kecil.
4. Output :
Sebuah tegangan yang merepresentasikan input digital. Tegangan iniberubah
dengan step sama dengan perubahan bit input digital. Output aktual dapat berupa
bipolar jikakonverter didesain untuk menginterpretasikan input digital negatif.
5. Offset :
Karena DAC biasanya di implementasikan dengan op-amp, maka mungkin adanya
tegangan output offset dengan sebuah input nol. Secara khusus,
koneksi akan diberikan untuk mendukung pengesetan ke harga nol dari output DAC
dengan input word nol.
6. Mulai
konversi : Sejumlah rangkaian DAC memberikan sebuah logika input yang
mempertahankan konversi dari saat terjadinya hingga diterimanya sebuah perintah
logika tertentu (1atau 0). Dalam ini, word input digital diabaikan hingga
diterimanya input logika tertentu. Dalam sejumlah hal, sebuah buffer input
diberikan untuk memegang (hold)word digital selama dilakukannya konversi hingga
selesai.
8. Sinyal
Analog
Sinyal
analog / Isyarat Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang
kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua
parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah
amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang
sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat
analog. Gelombang pada Sinyal Analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus
memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
• Amplitudo
merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
• Frekuensi
adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
• Phase
adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
9. Sinyal
Digital
Sinyal digital merupakan sinyal
data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan
mempunyai besaran 0 dan 1.Teknologi Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan,
yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi
transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data
yang relatif dekat. Sinyal Digital juga biasanya disebut juga Sinyal Diskret. Sistem Sinyal Digital merupakan
bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam
bentuk biner (atau Hexa). besarnya nhlai suatu system digital dibatasi oleh
lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai
akurasi system digital.
Teknologi Sinyal Digital
ini juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki olehTeknologi Sinyal
Analog. Diantaranya adalah dibawah ini :
- Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
- Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri
- Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
- Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
NB : Jika ingin dapat file diatas file word yang lebuh tertata silahkan kilk gambar download dibawah ini
0 komentar:
Posting Komentar